June 13, 2010

The Twilight Saga Vs Vampire Diaries

Pertama kali saya nonton serial ini saya shock bgt!! Damn, ternyata ada kisah vampir yang dibumbui kisah cinta-cintaan yang lebih seru dari Twilight (menurut saya sih gitu). Tapi jangan keburu salah sangka dulu, TVD (The Vampire Diaries) sama sekali nggak ngikutin Twilight yang diangkat dari novel besutan Stephenie Meyer (37) dengan judul yang sama; malahan TVD yang juga diangkat dari novel berjudul sama karya L.J Smith sudah terbit duluan sekitar tahun 1990 dan lumayan sukses di Amerika.

Dan meskipun sama-sama mengangkat topik seputar vampir, tapi keduanya sangat berbeda walaupun tentu saja ada berbagai kesamaan di berbagai hal misalnya; ada werewolf-nya sebagai musuh sang vampir (baru ada di session 2 September 2010 nanti), cinta segita pemeran utamanya, kota kecil nan mistik (kalau Twilight Forks, kalau di TVD ada Mystic Falls), bintang-bintang terkenal sebagai pemeran utama, umur para pemainnya yang rata-rata diceritakan masih SMA, dan kedua novel di atas ditulis oleh wanita, tapi banyak perbedaan mencolok yang akan saya bahas nanti.

Ulasan Singkat NEW MOON

SEPERTI pendahulunya Twilight, sekuel keduanya, New Moon, sangat meledak di pasaran. Bahkan dilangsir dari beberapa media, New Moon meraup keuntungan lebih besar dari segi penjualan novel dibandingkan Twilight di seluruh dunia, yang sampai saat ini (tahun 2010) sudah diterjemahkan ke dalam sedikitnya 20 bahasa. New Moon sebenarnya tidak akan dibuat oleh Stephenie Meyer jika Twilight tidak diterima secara hangat oleh pembaca. Dan tidak seperti Twilght, yang diakui Meyer ditulis berdasarkan mimpinya (mimpi mengenai seorang gadis yang jatuh cinta pada vampir), kali ini Meyer dalam New Moon-nya mencoba menambahkan legenda werewolf yang memang sudah cukup termahsyur di dunia Barat ke ceritanya.

June 12, 2010

TWILIGHT Versi Novel & Layar Lebar

NOVEL yang yang diakui ditulis berdasarkan mimpi oleh Stephenie Morgan Meyer (lahir di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat, 24 Desember 1973; umur 36 tahun - pada tahun 2010) ini memang cukup membuat banyak orang terbius dan menjadi addicted. Saya pun selaku orang yang pernah membaca novel ini harus mengakui kalau cara penulisan Meyer di novel itu sangat bagus dan menarik—dan tentunya langsung membuat jatuh hati; banyak bagian yang membuat jantung saya berpacu, khususnya ketika Meyer—dengan sangat cerdas—menyajikan misteri-misteri yang baru diungkap di bab-bab selanjutnya.

Di tanah air sendiri diperkirakan novel Twilight karya Stephenie Meyer ini terjual hingga 100ribu eksemplar—walaupun masih kalah setengahnya dari satu judul Harry Potter karya J.K Rowling yang menembus angka 200ribu eksemplar, tetapi menurut saya untuk novel fiksi tentang vampir yang sebelumnya kurang populer di Indonesia, Twilight bisa dibilang layak mendapatkan gelar Best Seller untuk kategori fiksi romantis.